Salah satu faktor penting dalam memanajeri perubahan adalah profil dan kemampuan pimpinan organisasi. Pemimpin sejati pada masa sekarang adalah seorang pemimpin strategis, dan manager yang unggul bukanlah manager teknis semata tetapi manager yang strategis, yang selalu melihat ke ”depan” dan siap menghadapi dan membuat perubahan untuk kesehatan organisasinya. Tentu juga perubahan perilaku stakeholders di perusahaan juga harus ditanganinya dengan baik.
Supriyantoro juga menyampaikan paradigma perubahan, termasuk peran penting pemimpin, yaitu :
1. Mengubah tantangan menjadi peluang, yaitu problem solving mindset menjadi oppurtunity mindset
2. Perubahan manajemen terutama ditujukan pada soft side of change
3. Metamorfosis dari era kompetisi menjadi cooperation
4. Konsep organisasi bergeser ke arah organisasi celluler yang mampu membuat visi, membangun enterpreneurship, self organizing dan memaksimalkan keunggulan SDM
5. Gaya kepemimpinan ke arah transformasional, yang dapat melalui :
Ø Idealized influence (Charisma)
Ø Inspirational motivation
Ø Intelectual stimulatiom
Ø Individualized consideration
Leavit dalam bukunya berjudul Applied organization change in industry mengemukakan bahwa manager dapat melakukan empat pendekatan dalam menghadapi perubahan, yaitu pendekatan teknologi, pendekatan struktur, pendekatan tugas dan pendekatan manusia. Keempat pendekatan ini saling terkait satu dengan yang lainnya, dan akan dapat mempengaruhi organisasi secara keseluruhan. Pendekatan melalui manusia tampaknya berperan sentral. Naisabitt dan Aburdene dalam buku mereka yang terkenal Megatrends 2000 mengatakan bahwa terobosan yang paling utama di abad 21 bukanlah terjadi karena kecanggihan teknologi, tetapi karena orang makin menyadari konsep apa artinya menjadi seorang manusia.
Khusus tentang pendekatan manusia dalam mengelola perubahan, dapat dipakai metode Organizational Development (OD), yaitu suatu strategi perubahan perilaku jangka panjang yang terencana dengan baik untuk mengerti, mengubah dan mengembangkan tenaga kerja di organisasi agar manusia dapat meningkatkan efektivitasnya. Setidaknya ada dua cara pelaksanaan Organizational Development (OD) ini, yaitu dengan survey feedbeck serta dengan team building. Yang dimaksud dengan survey feedback adalah suatu metode Organizational Development (OD) yang memungkin para pekerja dan manager pada umumnya untuk memberikan umpan balik tentang organisasi dan mengirim umpan balik tentang perilakunya sendiri. Sementara itu Team building merupakan salah satu metode Organizational Development (OD) yang membantu agar sebuah tim dapat bekerja lebih efektif dengan mencoba dan memperbaiki struktur mereka, proses kerja yang dijalani serta kepuasan anggota tim tersebut.
Masalah staffing memang sering menjadi kontroversi, dalam menentukan siapa sebenarnya staf/pimpinan yang pantas untuk jabatan tertentu di rumah sakit seringkali masih banyak factor “nonteknis” yang berperan. Sudah seharusnya penentuan pimpinan di semua organisasi di Negara kita INDONESIA, termasuk tentunya Rumah sakit dilakukan berdasarkan pada kapabilitas yang bersangkutan yang dihubungkan dengan kebutuhan tenaga yang diharapkan dapat memacu jalannya organisasi dalam menghadapi dan menciptakan berbagai perubahan, bukan karena pertimbangan lain, bukan karena konco, kolusi dan nepotisme, pertimbangan harus objektif semata.
Akhirnya, para penentu kebijakan harus mampu bersikap seperti yang disampaikan Gary Hoover, CEO Bookstop Inc.: A manager should be able to fire somebody he really likes and promote a guys who picks his nose.
